Translate

Rabu, 19 Desember 2012

Harry Styles: Sepertinya Aku Punya 7.000 Pacar



LOS ANGELES- Sejak nama One Direction melejit, para personelnya ikut terkenal. Selain popularitas, para wanita cantik dan seksi pun tanpa diminta mendekat pada personel boyband asal Inggris itu.


Namun, di antara personel lain, kehidupan cinta Harry Styles yang paling disorot. Pasalnya, dia selalu terlihat berganti-ganti teman wanita hanya dalam waktu yang singkat. Di tambah lagi, kebanyakan wanita itu jauh lebih tua darinya.

Akibatnya, label playboy langsung melekat pada pemuda 18 tahun ini. Meski tak bisa berbuat banyak dengan anggapan itu, Harry sesekali mengeluh dengan cap negatif tersebut. Dia pun memberi pembelaan.

"Aku punya teman dan aku akan mengatakan bahwa lebih dari 90% orang yang berhubungan denganku adalah temanku. Saat ini sepertinya aku memiliki 7.000 pacar. Hal itu sangat konyol," keluh Harry seperti dikutip Mirror, Sabtu (17/11/2012).

Kabar kedekatan Harry mampir juga ke telingan ibunya. Awalnya, ibunda Harry selalu menanyakan gosip kedekatannya dengan sejumlah wanita. Saking seringnya Harry disebut dekat dengan wanita, ibunda Harry sampai bosan bertanya.

"Ibuku telah berhenti bertanya sekarang. Ada begitu banyak masalah ketika dia bertanya padaku dan aku bilang kepadanya hal itu tidak benar. Jadi dia tidak lagi bertanya lagi kepadaku," katanya
.

Harry Styles Kepergok Masuk Kamar Hotel Taylor Swift


LONDON - Penggemar One Direction pasti merasa kecewa, karena ternyata benar adanya Taylor swift dan Harry Styles menjalin hubungan asmara. Ini sama halnya seperti dulu, saat penggemar Bieber tahu bahwa sang idola menjalin kasih dengan Selena Gomez.

Harry tertangkap sedang mengendap diam-diam masuk ke dalam kamar hotel Taylor, di malam kedua Taylor menginap di hotel tersebut, tepatnya pada Selasa malam lalu.

Harry masuk ke dalam kamar hotel Taylor sekitar pukul 11 malam waktu setempat dengan membawa sebuah tas besar. Ia berjalan dengan kepala menunduk masuk menuju kamar sang penyanyi, namun perawakannya dengan mudah diketahui.

Kebanyakan dari penggemar One Direction tidak suka dengan pasangan ini. Seperti terlihat di beberapa halaman yang memuat berita mereka dan mendapat kritik keras dari penggemar. Bahkan, mereka yang tidak menyukai pasangan ini menamai diri sebagai anti-HAYLOR hate.

Salah satu penggemar yang juga kurang setuju mengenai kabar pasangan ini, Haylie Scott Mathers, yang diketahui merupakan putri dari Eminem.

Seperti dikutip dalam Hollyscoop, Kamis (05/12/2012), putri Eminem ini menulis di akun twitternya, "Kalau @taylorswift13 benar-benar berkencan dengan pria tercintaku @Harry_Styles maka aku akan sangat tidak senang!"

Lalu Haylie melanjutkan, "Dear @taylorswift13, berhenti mendekati setiap pria yang ada di sekitarmu. Kami semua tau kamu melakukan hal ini hanya untuk dapat membuat album baru lagi."

Dekati Demi Lovato, Niall "One Direction" Pindah ke AS?




LOS ANGELES - Niall Horan "One Direction" dikabarkan tengah berkencan dengan Demi Lovato. Oleh karena itu, dia mempertimbangkan untuk pindah ke Amerika Serikat (AS) agar selalu berdekatan dengan mantan bintang Disney Channel itu.

Sekadar diketahui, Niall telah menghabiskan banyak waktu di negeri Paman Sam itu bersamaboybandnya. Dia pun ingin memiliki waktu bersama Demi.

"Niall berkata kepada ibunya, bahwa dia sangat tergila-gila dengan Demi. Dia menghabiskan enam bulan dalam setahun bersama One Direction di Amerika Serikat, jadi dia ingin selalu berdekatan dengan Demi," ungkap sebuah sumber.

Sementara itu, juri X Factor itu mengatakan, Niall adalah sosok yang luar biasa. Saat ditanya apakah keduanya berkencan, mantan kekasih Joe "Jonas Brother" itu membantahnya.

"Aku bahkan tak tahu siapa One Direction. Aku bercanda. Niall adalah salah satu temanku, aku tahu siapa dia. Kami hanya sebatas teman dan dia luar biasa. Dia keren," puji Demi.

Meski menyukai pelantun "Skyscaper" itu, dan selalu berkomunikasi, Niall tak tahu apakah hubungan keduanya akan berlanjut menjadi sepasang kekasih.

"Kami sering berkomunikasi. Jadi, aku selalu menghubunginya. Dia sangat baik. Aku tak tahu apa yang akan terjadi," ungkap pria asal Inggris ini.
 

Merasa Hebat, Britney Spears Acuhkan Khloe Kardashian & Demi Lovato


LOS ANGELES- Tiga orang pengisi X Factor, Khloe Kardashian, Britney Spears dan Demi Lovato dikabarkan saling membenci satu sama lain. Mereka bahkan tidak suka bertegur sapa meski berada dalam satu acara.

Seperti diketahui, Khloe menjadi pembawa acara X Factor. Sedangkan Britney dan Demi didapuk menjadi juri ajang pencarian bakat tersebut. Situasi canggung itu terlihat saat mereka menghadiri sebuah pesta untuk merayakan lolosnya 12 peserta X Factor di Hotel SLS, Los Angeles.

"Khloe pergi setelah lima menit. Britney tidak pernah berinteraksi dengan Demi. Britney berpikir dia adalah bintang dibandingkan dengan Khloe dan Demi. Dia tak akan bicara dengan salah satu diantara mereka," ungkap sumber, seperti dilansir Showbizspy, Jumat (23/11/2012).

Britney bahkan tidak suka jika Khloe lebih banyak tampil di depan kamera. Pelantun lagu "Toxic" ini juga disebut sering datang dengan membawa rombongannya saat tampil di suatu acara.

"Ketika Khloe muncul di kamera, Britney merasa terganggu. Dia mengalihkan matanya dan melihat para penonton, kemudian kukunya, kemudian lantai. Khloe dan Demi memiliki ikatan. Mereka memiliki kesamaan. Britney seolah ada di Planet Britney, sedangkan Khloe dan Demi di Planet Bumi. Britney datang dengan rombongan besar, dan tak menyadari orang disekitarnya. Semua orang berharap dia berubah. Britney memegang banyak peranan, tapi dia tak senang. Dia bisa saja meledak setiap saat," tutupnya.

Inilah yang Terjadi Pada Otak Manusia Saat Muncul Keinginan Bunuh Diri



Jakarta, Ketika seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri, ternyata ada yang berubah dalam otaknya. Sebuah senyawa kimia dalam otak dapat menyebabkan peradangan ketika sedang depresi dan hal ini dapat mengganggu pikiran dan mendorong seseorang untuk bunuh diri.

Menurut penelitian baru, di dalam otak seseorang yang mati bunuh diri mengalami peningkatan kadar asam quinolinic dalam cairan di sekitar sistem saraf pusat. Penemuan ini dapat menjelaskan bahwa penyakit mental dapat menyebabkan peradangan otak yang dapat memicu keinginan untuk menyudahi hidupnya sendiri.

Sebelumnya, para ilmuwan telah mengaitkan hubungan antara keinginan bunuh diri dengan jenis peradangan tubuh yang terjadi karena stres atau selama sakit, tapi ilmuwan tidak mampu menjelaskan bagaimana peradangan bisa menyebabkan depresi, putus asa, dan keinginan untuk bunuh diri.

Faktor risiko bunuh diri cukup rumit untuk dijabarkan. Brundin dan rekan-rekannya sebelumnya telah menemukan bahwa pasien yang bunuh diri memiliki kadar sitokin yang tinggi, yaitu molekul protein yang terkait dengan peradangan. Peradangan adalah reaksi kekebalan tubuh jangka pendek yang terjadi akibat luka atau infeksi yang dapat merusak tubuh jika telah kronis.

Studi pada tikus juga menemukan bahwa sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif tampaknya dikaitkan dengan depresi. Namun, para peneliti belum dapat memahami bagaimana proses peradangan dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Penelitian terbaru dipimpin oleh peneliti Lena Brundin, seorang profesor ilmu kedokteran molekuler di Michigan State University, dan melibatkan 100 pasien di Swedia yang mengalami depresi. Sekitar dua pertiga dari pasien yang terlibat dalam penelitian tersebut telah manjalani rawat inap karena usaha bunuh diri.

Peneliti menemukan bahwa semakin tinggi tingkat asam quinolinic dalam cairan tulang belakang pasien, semakin kuat keinginannya untuk bunuh diri. Asam quinolinic adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh peradangan dan memiliki efek yang mirip dengan neurotransmitter glutamat di otak.
 


Secara khusus, neurotransmitter glutamat mungkin dapat menawarkan jalan baru untuk pengobatan terhadap depresi yang membuat seseorang ingin bunuh diri. Sebuah penelitian kecil telah menyarankan agar menyuntikkan ketamin ke dalam aliran darah untuk mencegah seseorang bunuh diri. Ketamin ini memiliki efek anti-glutamat.

Brundin dan rekan-rekannya telah melaporkan hasil temuannya dalam jurnal Neuropsychopharmacology edisi bulan Desember.